WEB GIS untuk Monitoring Lahan Pertanian Berkelanjutan
Main Article Content
Abstract
Pertanian di wilayah pedesaan memiliki peran penting dalam menopang ekonomi lokal, namun masih menghadapi tantangan dalam hal pemantauan kondisi lahan yang berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan mengembangkan sistem pemantauan lahan berbasis Web GIS yang dapat membantu petani, penyuluh, dan pemerintah dalam mengambil keputusan yang lebih tepat dan efisien. Sistem yang dikembangkan bernama AgriTech, yang menggabungkan teknologi pemetaan interaktif, analisis NDVI dari citra satelit, data cuaca real-time, dan sistem peringatan dini. Proses pengembangan dilakukan dengan pendekatan iteratif yang berfokus pada kebutuhan pengguna melalui metode Human-Centered Design (HCD). Hasil uji coba menunjukkan bahwa sistem mampu meningkatkan efisiensi analisis lahan hingga 70% serta memberikan rekomendasi pemupukan dan irigasi yang lebih akurat. Dengan demikian, Web GIS terbukti dapat menjadi solusi teknologi yang mendorong pertanian berkelanjutan dan adaptif terhadap perubahan iklim
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Sistem dan Informatika (JSI) bersifat open access, yaitu dapat diakses secara umum tanpa dikenakan biaya. Penulis yang menerbitkan artikelnya di JSI setuju dengan ketentuan berikut:- JSI menggunakan perjanjian lisensi ekslusif, yaitu penulis memegang hak cipta atas artikel dan memberikan hak publikasi kepada Jurnal Sistem dan Informatika (JSI).
- JSI mempunyai hak ekslusif untuk mempublikasi dan mendistribusikan artikel secara sebagian atau keseluruhan, dan memberikan hak kepada orang lain sesuai dengan lisensi yang digunakan.
- JSI berhak untuk menyediakan artikel dalam berbagai bentuk dan media, sehingga artikel dapat digunakan untuk teknologi terbaru bahkan setelah dipublikasikan.
- JSI berhak untuk menegakkan hak-hak atas nama penulis pada artikel terhadap pihak ketiga. Misalnya dalam kasus plagiarisme atau pelanggaran hak cipta.
- Artikel harus dirujuk, link terhadap lisensi harus disediakan, dan jika terdapat bagian artikel yang diubah harus ditandai.
- Jika artikel disadur sehingga terdapat perubahan, hasil saduran harus didistribusikan menggunakan lisensi yang sama.
- Tidak diperkenankan untuk membatasi orang lain terhadap apa yang diperbolehkan oleh lisensi.
References
[2] QGIS Development Team. (2022).QGIS: A Free and Open Source Geographic Information System. Diakses dari https://qgis.org
[3] Goodchild, M. F. (2007). Citizens as sensors: the world of volunteered geography. GeoJournal, 69(4), 211–221.
[4] Zhang, C., & Kovacs, J. M. (2012). The application of small unmanned aerial systems for precision agriculture: a review. Precision Agriculture, 13(6), 693–712.
[5] Wolfert, S., Ge, L., Verdouw, C., & Bogaardt, M.-J. (2017). Big Data in Smart Farming – A review. Agricultural Systems, 153, 69–80.
[6] OpenWeatherMap. (2023). Weather Data API Documentation. Diakses dari https://openweathermap.org
[7] Norman, D. A. (2013). The design of everyday things: Revised and expanded edition. Basic books.
[8] European Space Agency. (2023). Copernicus Open Access Hub: EU Satellite Data Portal. Diakses dari https://scihub.copernicus.eu
[9] Elmasri, R., & Navathe, S. B. (2016). Fundamentals of Database Systems (7th ed.). Pearson.
[10] Agafonkin, V. (2023). Leaflet: An open-source JavaScript library for interactive maps. Diakses dari https://leafletjs.com