Analisis Perbandingan Algoritma Adaptive Median Filtering Dan Homomorphic Filtering Pada Peningkatan Kualitas Citra Lontar Bali
Main Article Content
Abstract
Lontar digunakan untuk mendokumentasikan berbagai hal yang dianggap penting di masa lalu. 
Kondisi sebagian besar lontar saat ini mengalami kerusakan yang disebabkan oleh serangga, pelapukan 
dan jamuran sehingga lontar sulit untuk dibaca dan terancam punah. Salah satu upaya yang dapat 
dilakukan untuk melestarikan keberadaan lontar adalah scanning atau memanfaatkan pencitraan foto 
digital. Pada beberapa kasus digitalisasi pada Lontar menghasilkan penurunan kualitas citra yang 
disebabkan oleh adanya noise. Untuk mengatasi noise yang terdapat pada citra maka diperlukan proses 
perbaikan kualitas citra. Berdasarkan uraian diatas maka penulis melakukan penelitian dengan 
membandingkan kinerja dari algoritma Adaptive Median Filtering dengan Homomorphic Filtering. Hasil
percobaan penelitian ini menyimpulkan bahwa algoritma Homomorphic Filtering memiliki unjuk kerja 
yang lebih baik dari algoritma Adaptive Median Filtering dalam peningkatan kualitas citra Lontar 
dengan jenis noise salt and peppers. Hal ini ditujukkan dengan hasil dari PSNR terbesar didapat pada 
algoritma Homomorphic Filtering dari masing - masing percbaan yang dilakukan dan nilai MSE terkecil 
didapat pada algoritma Homomorphic Filtering dari masing – masing percobaan yang dilakukan
Article Details
- JSI menggunakan perjanjian lisensi ekslusif, yaitu penulis memegang hak cipta atas artikel dan memberikan hak publikasi kepada Jurnal Sistem dan Informatika (JSI).
 - JSI mempunyai hak ekslusif untuk mempublikasi dan mendistribusikan artikel secara sebagian atau keseluruhan, dan memberikan hak kepada orang lain sesuai dengan lisensi yang digunakan.
 - JSI berhak untuk menyediakan artikel dalam berbagai bentuk dan media, sehingga artikel dapat digunakan untuk teknologi terbaru bahkan setelah dipublikasikan.
 - JSI berhak untuk menegakkan hak-hak atas nama penulis pada artikel terhadap pihak ketiga. Misalnya dalam kasus plagiarisme atau pelanggaran hak cipta.
 
- Artikel harus dirujuk, link terhadap lisensi harus disediakan, dan jika terdapat bagian artikel yang diubah harus ditandai.
 - Jika artikel disadur sehingga terdapat perubahan, hasil saduran harus didistribusikan menggunakan lisensi yang sama.
 - Tidak diperkenankan untuk membatasi orang lain terhadap apa yang diperbolehkan oleh lisensi.